BYSNIS.COM – Menkeu Kecewa NTP dan NTN Tak Diperhatikan Bansos untuk Petani dan Nelayan.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan 50-60 persen bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), disalurkan kepada petani.
“Itu akan membantu nilai tukar mereka karena juga meningkatkan daya beli petani dan nelayan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (8/6/2022).
Apalagi, menurut dia, belanja sektor pertanian dan perikanan cukup signifikan, dengan belanja negara di sektor pertanian saja sebesar Rp 93 triliun.
Menurutnya, ini akan membantu meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN). Namun, hal ini ternyata kurang mendapat perhatian.
Menkeu Kecewa NTP dan NTN Tak Diperhatikan Bansos untuk Petani dan Nelayan
Meskipun ibu dan ayah saya memproduksi gula merah, tetapi saya memilih untuk tidak melanjutkan
“Anggaran pemerintah untuk membantu petani dan kelompok nelayan cukup signifikan, tetapi tidak dihitung dalam perhitungan NTP,” katanya, dikutip dari Antara.
Badan Pusat Statistik (BPS) diharapkan memiliki metode untuk menghitung kontribusi kontribusi pemerintah terhadap NTP dan NTN, indikator untuk mengukur daya beli petani dan nelayan di pedesaan.
Baca juga : Cara Mengetahui Cek HP Xiaomi Asli atau Palsu Terbaru 2022
Pada 2023, pemerintah menargetkan NTP dan NTN masing-masing mencapai 103-105 dan 106-107.
Sementara itu, Panitia Kerja Komisi XI DPR RI yang diwakili Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie OFP mengusulkan agar NTP bisa mencapai nilai 105 hingga 107 dan NTN bisa mencapai 107 hingga 108. untuk menjadi berbeda. dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022 (APBN).
Dalam APBN 2022, NTP dipatok 103-105 dan NTN 105-106. Hingga Mei 2022, BPS mencatat NTP mencapai 105,73 dan NTN 104,95.
Itulah informasi singkat tentang Menkeu Kecewa NTP dan NTN Tak Diperhatikan Bansos untuk Petani dan Nelayan.
