BYSNIS.COM – Cara Mengatasi Anosmia tidaklah sulit. Hanya saja mungkin banyak yang belum tahu juga dengan jenis obat yang harus anda konsumsi untuk kesehatan anosmia.
Kemampuan dalam mencium suatu aroma bergantung pada jutaan sel saraf yang menangkap partikel dari aroma tertentu yang berada di dalam rongga hidung. Kemudian, partikel aroma tersebut mengirimkan sinyal ke otak. Nah, gangguan pada sel-sel saraf berikut inilah yang nantinya menyebabkan terjadi anosmia.
Lalu sebenarnya, apakah anosmia itu berbahaya, lalu bagaimana apabila kita tiba-tiba kehilangan sensitivitas penciuman? Tenang dulu dan jangan panik, mungkin sebelum ke dokter, kamu bisa memberikan pertolongan pertama terlebih dulu. Nah, untuk lebih jauhnya, simak uraian berikut ini.
Apa itu Anosmia?
Anosmia merupakan kondisi pada indera penciuman yang mengalami gangguan dengan adanya tanda-tanda kehilangan kemampuan penciuman. Indera penciuman di sini adalah hidung. Gangguan penciuman ini sendiri untuk sekarang menjadi fenomena yang sangat umum dan kerap terjadi.
Penyebabnya adalah yang sehubungan dengan terjadinya pandemi akibat virus Covid. Meskipun begitu, tidak serta merta, anosmia hanya terdapat pada pasien yang terkena virus Covid. Banyak beberapa penyebab dari anosmia.
Pada pasien yang mengalami gangguan indra penciuman, konsumsi rasa makanan menjadi memiliki persepsi yang berbeda. Anosmia sendiri bukan merupakan suatu penyakit yang berdiri sendiri namun bisa menjadi suatu penanda gejala atau kondisi gangguan kesehatan lainnya. Anosmia ada yang bersifat sementara dan ada pula yang menjadi permanen, tergantung dari penyebabnya.
Cara Mengatasi Anosmia
Saat mengalami kehilangan fungsi dari indera penciuman, ada baiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk memastikan kondisi yang terjadi. Untuk memastikan penanganan apa yang tepat untuk kondisi kamu saat itu.
Dokter akan memberikan rekomendasi perawatan yang paling tepat untuk mengatasi kondisi anosmia. Dokter akan melakukan perawatan berdasar dari penyebab yang mendasari anosmia yang kamu derita.
Berikut ada beberapa tindakan atau obat yang bisa kamu lakukan untuk membantu menyembuhkan atau mengurangi efek dari anosmia, baik secara oral dengan obat atau secara alami, antara lain, yaitu:
1. Terapi Indra Penciuman
Cara mengobati anosmia yang pertama adalah dengan cara terapi indra penciuman. Terapi ini belakangan sangat sering menjadi pilihan dan solusi untuk membantu mengatasi keadaan anosmia yang terjadi akibat cedera kepala dan leher atau infeksi virus.
Sejumlah penelitian menunjukkan, terapi indra penciuman mampu menstimulasi mekanisme pemulihan alami tubuh yang berada dalam keadaan tidak peka terhadap bau. Terapi indra penciuman ini bisa menggunakan minyak esensial untuk memicu respon saraf sensorik.
Jenis minyak yang bisa digunakan yaitu minyak yang memiliki aroma yang tajam, seperti beraroma vanila, kopi, atau jeruk. Bahkan kamu bisa menggunakan minyak kayu putih yang sangat mudah untuk membelinya di pasaran dan dengan harga yang terjangkau pula.
Di samping itu, sembari melakukan terapi indra penciuman, tetap kelola stres mu dengan baik. Jangan terlalu merasa risau sebab malah akan memperlambat proses kesembuhanmu. Pastikan juga istirahat yang cukup sesuai dengan standar istirahat orang dewasa maupun anak-anak.
2. Cara Mengatasi Anosmia dengan Obat
Apabila anosmia terjadi karena pilek atau alergi, dokter biasanya tidak akan memberikan obat khusus sebab gangguan semacam ini bisa sembuh dan membaik dengan sendirinya. Dan biasanya, apabila tak kunjung membaik, dokter akan menyarankan untuk memeriksakan diri.
Penggunaan obat dekongestan dan antihistamin, bisa membantu dan mengatasi gejala yang menyertainya seperti hidung tersumbat karena pilek, flu dan alergi. Dokter akan memberikan resep antibiotik untuk mengobati anosmia yang berasal dari bakteri.
Konsumsi air putih dan makanan bergizi juga menunjang percepatan kesembuhan dan pemulihan dari anosmia. Tetap tenang dan tidur istirahat yang cukup akan membuatmu lebih rileks sehingga stres mu juga bisa terkelola dengan baik.
3. Berhenti untuk merokok
Upaya pencegahan yang bisa mengatasi dan memperingan anosmia adalah dengan berhenti merokok. Sebab,apabila kamu memiliki anosmia, kebiasaan merokok akan memperparah kondisi anosmia yang kamu alami.
Selain itu, lakukan olahraga yang teratur dan perbaiki pola makan, agar metabolisme tubuhmu kembali membaik, sehingga mempercepat pemulihan indera penciuman.
4. Jauhi narkoba dan paparan zat kimia berbahaya
Upaya lanjutan untuk mengatasi anosmia adalah menjaga organ penciuman penderita agar tidak terpapar zat kimia berbahaya. Meliputi, pengharum ruangan, pembasmi serangga, ataupun pestisida. Dan untuk yang mengkonsumsi obat-obatan terlarang harus melakukan rehabilitasi agar sama sekali berhenti untuk mengkonsumsi obat-obatan berbahaya.
5. Mengatasi Anosmia dengan Operasi
Apabila anosmia yang terjadi berkaitan dengan saluran pernapasan seperti polip, misalnya,atau tumor dan kelainan bentuk tulang di dalam rongga hidung, tidak bisa mengatasinya hanya dengan minum obat atau terapi.
Para dokter, umumnya akan memberikan saran untuk melakukan tindakan operasi pengangkatan untuk polip atau tumor dan bedah untuk mengatasi anosmia karena kelainan bentuk tulang. Harapannya, setelah melakukan operasi ini, saluran pernapasan bisa berfungsi normal dan kembali bisa mencium bau.
Berbagai penanganan yang berguna untuk menindaklanjuti kondisi anosmia penderita, dokter akan menskrining penyebab dan yang melatarbelakangi terjadinya anosmia pada pasien. Dokter akan terlebih dulu melakukan wawancara medis secara rinci, lalu pemeriksaaan fisik serta pemeriksaan penunjang tertentu apabila nantinya sebagai tindak lanjut.
Pada saat wawancara medis,dokter akan memberikan pertanyaan seputar tanda dan gejala anosmia lainnya yang mungkin saja berkaitan, seperti hidung tersumbat, riwayat alergi yang terjadi, pilek, penggunaan obat atau terpapar asap dan bahan kimia, dan masih berbagai kemungkinan lainnya.
Untuk cek fisik, dokter akan mengadakan evaluating terhadap pembengkakan, radang, produksi cairan dan lendir. Apabila, sudah melakukan semua prosedur, dan belum bisa memberikan diagnosa, dokter akan mengambil langkah lanjutan, yang bernama pemeriksaan penunjang. Meliputi cek laboratorium atau melakukan pencitraan dengan sinar X, CT scan ataupun MRI.
Bagaimana, sampai sini sudah merasa tercerahkan dan tidak merasa terlalu panik?
Semoga uraian di atas bisa membantu kamu untuk lebih memahami lebih jauh tentang anosmia dan sebisa mungkin lakukan upaya pencegahan sebelum anosmia yang kamu derita semakin menjadi.
Tetap gunakan masker dan rajin mengkonsumsi vitamin serta buah-buahan serta sayuran yang kaya serat. Pepatah ‘empat sehat lima sempurna’ menjadi hal sangat baik untuk kamu aplikasikan. Lalu, rajin-rajinlah minum air putih minimal 1,5 liter per hari untuk menjaga kondisi imun tubuh kamu tetap kuat. Salam sehat!
Source: halodoc.com, akses pada tanggal 30 Juni 2021, 24.55 WIB